Minggu, 19 Juni 2016

dongeng

Bola Kristal

Brothers Grimm


Dahulu kala, ada seorang wanita penyihir yang memiliki tiga anak yang saling menyayangi antara satu dengan yang lainnya sebagai saudara, tetapi wanita penyihir tua itu tidak mempercayai anaknya sendiri, dan berpikir bahwa ketiga anaknya ingin mencuri kekuatannya darinya. Penyihir itu lalu mengubah anak sulungnya menjadi burung elang, yang terpaksa tinggal di pegunungan berbatu, dan sering terlihat terbang melayang di langit. Yang kedua, disihir sehingga berubah menjadi seekor ikan paus yang hidup di laut dalam, dan terkadang terlihat di permukaan laut menyemburkan sebuah pancuran air yang besar di udara. Kedua anak ini masing-masing masih bisa berubah bentuk menjadi manusia selama dua jam setiap hari. Anak yang ketiga, karena takut bahwa ibunya yang penyihir ini akan mengubahnya menjadi seekor binatang buas, dengan diam-diam pergi meninggalkan ibunya.
Saat itu, di pusat kerajaan, dia mendengar berita tentang seorang putri Raja yang disihir dan dipenjarakan di istana matahari, sedang menanti datangnya pertolongan. Mereka yang mencoba membebaskan sang Putri, mempertaruhkan nyawa mereka karena tugas untuk menyelamatkan sang Putri, tidaklah mudah. Sudah puluhan orang yang mencoba tetapi gagal, dan sekarang tidak ada orang yang berani untuk menyelamatkan sang Putri lagi.
Si Putra Ketiga menguatkan hatinya untuk mencoba menyelamatkan sang Putri. Dia lalu melakukan perjalanan untuk mencari istana matahari itu dalam waktu yang cukup lama tanpa bisa menemukannya. Suatu ketika, dia tiba tanpa sengaja di sebuah hutan yang besar, dan menjadi tersesat. Tiba-tiba dia melihat di kejauhan, dua raksasa yang melambaikan tangan mereka kepadanya, dan ketika dia datang kepada raksasa tersebut, mereka berkata,
"Kami bertengkar mengenai sebuah topi, siapa di antara kami yang berhak memilikinya, karena kami berdua sama kuatnya, tak ada satupun di antara kami yang lebih kuat dibandingkan yang lain. Manusia kecil lebih pandai dari kami, karena itu, kami menyerahkan keputusan kepada mu."
"Bagaimana kamu bisa bertengkar hanya karena sebuah topi tua?" kata si Putra Ketiga.
"Kamu tidak mengerti keajaiban topi itu! Itu adalah topi yang bisa mengabulkan keinginan kita; barang siapa yang memakainya, dan berharap untuk pergi ke tempat manapun dia mau, dalam sekejap dia akan tiba di tempat tersebut."
"Berikanlah topi itu kepadaku," kata si Putra Ketiga, "Saya akan berdiri di sana, ketika saya memanggil kalian, kalian harus berlomba lari, dan topi ini akan menjadi milik orang yang lebih duluan tiba di sana." Dia lalu memakai topi tersebut lalu berjalan pergi, dan saat berjalan, si Putra Ketiga berpikir tentang sang Putri, melupakan para raksasa dan berjalan terus. Akhirnya dia mendesah dalam hatinya dan bersedih, "Ah, jika saja saya bisa tiba di istana matahari," tiba-tiba si Putra Ketiga sudah berdiri di sebuah gunung yang tinggi tepat di depan pintu gerbang istana matahari.
Dia lalu masuk dan memeriksa semua kamar, saat sampai pada kamar terakhir dia menemukan putri Raja. Tapi betapa terkejutnya dia ketika melihat wajah sang Putri. Wajahnya pucat abu-abu penuh keriput, mata rabun, dan berambut merah."
Apakah kamu adalah putri raja, yang kecantikannya terkenal di seluruh pujian dunia?" tanyanya.
"Ah," jawabnya," ini bukan bentuk saya yang sebenarnya, mata manusia hanya bisa melihat saya dalam keadaan buruk rupa ini, tetapi kamu mungkin bisa melihat bentuk saya yang sebenarnya, lihat melalui cermin ini, karena cermin ini tidak akan salah dan akan menampilkan wajah saya yang sebenarnya."
Dia lalu memberinya cermin yang di pegangnya, dan saat si Putra Ketiga melihat bayangan di dalam cermin, dilihatnya wajah yang paling cantik di seluruh penjuru dunia, dan dia juga melihat butiran air mata yang bergulir di pipi sang Putri.
Lalu si Putra Ketiga bertanya, "Bagaimana kamu dapat dibebaskan ? Aku tidak takut akan mara bahaya.
Bola kristal ajaibSang Putri berkata, "Dia yang mendapatkan bola kristal, dan mengacungkannya kehadapan penyihir, akan menghancurkan kekuatan sihirnya dengan bola kristal itu, dan saya akan kembali ke bentuk sejati saya. "Ah," dia menambahkan, "sudah banyak yang mencoba dan gagal, kamu begitu muda, saya sangat sedih karena kamu harus menghadapi bahaya yang begitu besar."
"Tidak ada yang bisa mencegah saya melakukannya," kata si Putra Ketiga, "coba katakan padaku apa saja yang harus kulakukan."
"Kamu harus tahu semuanya," kata sang Putri," ketika kamu menuruni gunung di mana istana ini berdiri, kamu akan menemukan seekor banteng liar di dekat sebuah mata air, dan kamu harus berkelahi dengan banteng itu, dan jika kamu bisa membunuhnya, seekor burung yang berapi-api akan muncul yang membawa sebuah telur yang membara, dan sebuah bola kristal terletak di dalam telur tersebut. burung itu tidak akan membiarkan telur tersebut terlepas kecuali dipaksa untuk melakukannya, dan saat telur itu jatuh di tanah, semuanya akan menyala dan membakar segala sesuatu yang berada dekat telur tersebut, dan dengan bola kristal semua masalahmu akan terselesaikan."
Pemuda itu lalu pergi ke mata air, di mana seekor banteng liar mendengus dan berteriak marah padanya. Setelah melalui perjuangan yang panjang, si Putra Ketiga berhasil menusukkan pedangnya ke tubuh hewan itu yang akhirnya jatuh mati. Seketika itu juga, seekor burung api muncul dan hendak terbang, tapi kakak si Putra Ketiga yang berubah bentuk menjadi elang, menukik turun, mengejar burung api tersebut sampai ke laut, dan memukul dengan paruhnya sampai sang Burung Api melepaskan telur yang dipegangnya. Telur tersebut tidak jatuh ke laut, tetapi ke sebuah gubuk nelayan yang berdiri di tepi pantai dan gubuk itu langsung terbakar api. Lalu tiba-tiba muncullah gelombang laut setinggi rumah, menerjang gubuk tersebut hingga seluruh api menjadi padam. Ternyata, saudara lain si Putra Ketiga yang menjadi ikan paus, yang telah mendorong dan menciptakan gelombang laut tersebut. Ketika api itu padam, si Putra Kegita mencari telur itu dan menjadi sangat bahagia saat menemukannya. Kulit telur tersebut menjadi retak dan pecah akibat suhu panas yang tiba-tiba berubah menjadi dingin saat tersiram air, sehingga bola kristal di dalamnya dapat diambil oleh si Putra Ketiga.
Ketika pemuda pergi menghadap ke si Penyihir dan mengacungkan bola kristal itu di hadapannya, si Penyihir berkata, "kekuatan sihir saya telah hancur, dan mulai dari saat ini, kamulah yang menjadi raja di istana matahari. Dengan bola kristal itu juga, kamu telah mengembalikan bentuk saudara-saudara-mu ke bentuk manusia seperti semula."
Si Putra Ketiga pun bergegas menemui sang Putri, dan ketika dia memasuki ruangan, dia mendapati sang Putri berdiri di sana dengan segala kecantikan dan keindahannya, dan tidak lama, merekapun menikah dan hidup berbahagia selamanya.

Jumat, 27 Mei 2016

puisi


KESEPIAN DALAM MENUNGGU KEDATANGAN NYA
Di hari minggu yang hening, terasa kesepian yang amat mendalam di lubuk hati ini
Pikiran dan hati seolah tak sejalan saat kesepian menghampa
Terkadang hati ini bertanya, siapakah wanita yg menjadi tulang rusuk ini nantinya
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu, bulan demi bulan pun berlalu, dan tahun demi tahun pun berlalu
Tetapi hati ini tetep lah terasa sepi, entah sampai kapan hati ini berhenti merasakan kesepian, aku pun tidak tahu
Aku sangat berharap kesepian ini cepat berlalu
Di dalam kesepian ini hanya satu doa yang dapat ku ucap dan ku sebut
Ya allah lindungilah tulang rusukku di manapun dia berada, dan pertemukannlah kami di saat yang tepat nantinya
Terkadang angin membawa bisikan yang indah, di saat aku memikirkan tentang dia ,dan saat itu lah, terasa kebahagiaan yang hanya dalam angan-angan, walaupun hanya dalam angan-angan tetapi hati ini terasa sangat bahagia
Semoga tuhan mempertemukan kita di saat yang tepat dan dalam ikatan yang abadi
Amin . . . . . .
                                                              Karya Eki sandara 28-02-2016

Rabu, 25 Mei 2016

pengalaman pribadi


PENGALAMAN PRIBADI
Pemgalaman pertama yang saya alami saat kuliah ini iyalah, waktu itu saya sangat bingung dengan praturan-praturan di kampus dan saya tidak mengrtahui apa itu PA, saya sangat bingung apa itu PA karna di SMA dulu tidak ada istilah PA (penasehat akademik), ketika teman saya bertanya siapa PA saya, saya menjawab apa itu PA, dan teman saya pun menjelaskan nya bahwa PA itu adalah penasehat akademik, teman saya bilang kalau PA itu sebagai penasehat kita ketika kita mendapat kan masalah dan sebagai nya, dan PA itu sama Fungsi nya dengan wali kelas waktu di SMA, setelah di jelaskan oleh teman saya apa itu PA barulah saya mengerti apa itu PA. itulah pengalaman yang membingungkan yang pertama kali yang saya alami waktu menjadi seorang maha siswa.

Minggu, 22 Mei 2016

analisis cerpen


ANALISIS STRUKTUR DALAM CERPEN “Ketika Mas Gagah Pergi” KARYA Helvy Tiana Rosa

A.  Deskripsi Data
  Sumatra memang sudah di kenal sebagai daerah yang banyak mrlahirkan sastrawan- sastrawan ternama yang dapat diperhitungkan dalam dunia sastrawan Indonesia. Kenyataan ini di dukung oleh ke ikutsertaan sastrawan yang berasal dari Sumatra dalam perkembangan sastra modern Indonesia. Seperti Helvy Tiana Rosa

a.       Biografi Tokoh
1.      Helvy Tiana Rosa
Seorang cerpenis wanita yang lahir di Medan, Sumatera pada 2 April 1970 yang biasa dikenal dengan sebutan HTR. Ia menjadi salah seorang pelopor sastra Islami di Indonesia. Tak hanya menunjukkan kiprah-nya di Tanah Air, HTR juga memiliki berbagai prestasi yang terekam di dunia Internasional. Sebuah karya fenomenal dari penulis ini yang telah berhasil menginspirasi banyak orang untuk menemukan hidayah ialah cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi”. Ia jua adalah pendiri Forum Lingkar Pena dan merupakan seorang dosen Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Jakarta. Seorang cerpenis wanita yang lahir di Medan, Sumatera pada 2 April 1970 yang biasa dikenal dengan sebutan HTR. Ia menjadi salah seorang pelopor sastra Islami di Indonesia. Tak hanya menunjukkan kiprah-nya di Tanah Air, HTR juga memiliki berbagai prestasi yang terekam di dunia Internasional. Sebuah karya fenomenal dari penulis ini yang telah berhasil menginspirasi banyak orang untuk menemukan hidayah ialah cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi”. Ia jua adalah pendiri Forum Lingkar Pena dan merupakan seorang dosen Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Jakarta.
b.      Sinopsis Cerpen “............” Karya

B.      Analisis Data
1. Cerpen “Ketika Mas Gagah pergi” Karya Helvy Tiana Rosa
a. Struktur Cerpen




1. Alur
  Untuk menemukan alur yang di gunakan oleh struktur pengarang di dalam cerpen ini, peneliti berusaha melihat rangkaian pristiwa yang terdapat dalam cerpen. Ramhkaian peristiwa tersebut adalah sebagai berikut
1.      Keberadaan tokoh aku (Gita) ia sedang bingung dengan perubahan sikap sodara kandung nya yaitu mas gagah
2.      Perubahan sikap mas gagah yang dulu nya sangat dekat dengan gita membuat gita heran dan marah
3.      Sedangkan gita adalah cewek yang tomboy
4.      Perubahan mas gagah di mulai saat ia mulai membaca buku-buku tentang islam
5.      Tak lama kemudian gita pun mendapat kan hidayah setelah ia mendengarkan saran dan masukan dari mas gagah
6.      Mas gagah sangat aktif di bidang ke agamaan
7.      Gita pun mulai tertarik degan buku-buku agama
8.      Mas gagah sangat senang dengan perubahan gita yang mulai mau membaca buku-buku agama
9.      Sontak gita teringat kalau ia akan ulang tahun dan ia ingin acara ulang tahun nya di isi dengan ceramah yang akan di bawakan oleh mas gagah nya
10.  Mas gagah tidak mengetahui bahwa gita ingin ia mengisi acara ulang tahun gita dengan ceramah nya
11.  Mas gagah pun pergi berceramah di daerah bogor
12.  Gita merasa cemas karna takut mas gagah nya tidak pulang
13.  Setelah lama menunggu gita mulai bertanya pada ibunya apakah mas gagah nya pulang atau tidak
14.  Tak lama kemudian gita mendengar suara deringan telpon rumah nya
15.  Ternyata telpon itu duka bagi gita, pihak rumah sakit mengatakan bahwa mas gagah nya kecelakaan
16.  Setelah tiba di rumah sakit mas gagah terbaring tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia
17.  Gita sangat sedih dengan kepergian mas gagah nya
18.  Secara kronologis cerpen ini di buat oleh pengarang nya menggunakan alur maju. Pada bagian awal cerpen ini terlihat kegelisahan gita akan berubahan sikap mas gagah nya, dan ia sangat penasaran mengapa mas gagah nya bias berubah sejauh itu, tampa di sadari gita pun berubah, ia mengikuti mas gagah nya, mas gagah kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengisi acara ke agamaan di bogor, gita sangat sedih dan ia bergeges ke rumah sakit, setelah tiba di rumah sakit mas gagah Cuma nyampai kan kalimat Alhamdulillah karna telah melihat adik nya memakai jelbab dan setelah itu mas gagah pun meninggal duna, gita pun sangat sedih dengan kepergian mas gagah nya.

2.      Penokohan
a.       Aku (Gita)
Gita merupakan sosok seorang wanita yang tomboy dan sangat dekat dengan kakak nya yaitu mas gagah, itu terlihat dari keingintahuan gita pada perubahan sikap mas gagah yang dulu bergaul pada semua orang. Tetapi sekarang telah berubah menjadi tertutup.

Sudah lepas Isya’ Mas Gagah belum pulang juga. 
terlihat dari kutipan di atas bahwa gita sedang cemas pada mas gagah nya yang tak pulang-pulang
3.      Latar
  Ruang lingkup sebuah karya sastra fiksi hakikatnya adalah keberadaan sebuah dunia yang dibangun oleh si pengarang. Latar menyangkut ruang dimana peristiwa itu berlangsung. Oleh karena itu, latar tidak hanya merupakan bentukan sebuah tempat yang diciptakan; melainkan ruang waktu dan latar budaya bisa saja muncul dalam latar itu. Pada bagian latar ini akan diuraikan latar tempat dan latar waktu yang menjadi latar dari peristiwa yang dialami oleh para tokoh di dalam cerpen ini. Latar tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
a.       Latar Tempat
Rumah merupakan ruang dalam cerpen ini, di dalam rumah pengarang menggambarkan keberadaan tokoh serta pristiwa yang di alami oleh para tokoh, hal ini dapat di lihat dari kutipan di bawah ini
"Mas Gagah! Mas! Mas Gagaaaaaahhh!" teriakku kesal sambil mengetuk pintu kamar Mas Gagah keras-keras. Tak ada jawaban. Padahal kata Mama, Mas Gagah ada di kamarnya. Kulihat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah. Tulisan berbahasa Arab gundul. Tak bisa kubaca. Tetapi aku bisa membaca artinya: Jangan masuk sebelum meberi salam

"Ikhwan?’ ulangku. "Makanan apaan tuh? Saudaranya bakwan atau tekwan?" Suaraku yang keras membuat beberapa makhluk di kantin sekolah melirik kami. 

Dari kitipan diatas bahwa kantin sekolah yang di gambarkan oleh pengarang di dalam cerpen merupakan latar tempat yang secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap para tokoh nya. Di sekolah sebagai tempat Gita bersekolah, sebelum ia pulang kerumah ia pergi kerumah temannya. Dan akhir nya ia pulang untuk menemui masgagah nya.

b. Latar Waktu
 Latar waktu digunakan dengan tujuan melukiskan kapan suatu peristiwa terjadi. Latar waktu pada cerpen ini sangat erat kaitannya dengan latar tempat yang sudah dipaparkan sebelumnya. Latar waktu dalam cerprn ini di mulai pada siang hari

"Assalaamualaikum, Mas ikhwan.. eh Mas Gagah!" tegurku ramah. 

‘Eh adik Mas Gagah! Dari mana aja? Bubar sekolah bukannya langsung pulang!" Kata Mas Gagah pura-pura marah, usai menjawab salamku. 

Latar waktu yang ditampilkan dalam kutipan di atas sangat menunjang suasana  yang sedang di alami oleh sang tokoh sehingga cerita tampak hidup dan terkesan alami. , maka secara umum latar waktu yang ditampilkan dalam cerpen ini meliputi pagi dan malam hari. Latar tempat dan latar waktu di atas sangat berpengaruh terhadap alur cerita. Keduanya menunjukkan adanya kelogisan cerita karena setiap peristiwa tidak akan pernah terlepas dari latar tempat dan waktu.

4.      Tema
Tema merupakan pokok permasalahan atau konflik sentral yang terkandung di dalam cerpen. Karena tema cerita tidak secara langsung disampaikan oleh pengarang, maka untuk mempermudah menentukan tema, peneliti mencoba mengemukakan konflik utama yang mendukung terbentuknya sebuah tema. Konflik tersebut adalah sebagai berikut.

ia berubah! Drastis! Dan aku seolah tak mengenal dirinya lagi. Aku sedih. Aku kehilangan. Mas Gagah yang kubanggakan kini entah kemana… 

"Mas Gagah! Mas! Mas Gagaaaaaahhh!" teriakku kesal sambil mengetuk pintu kamar Mas Gagah keras-keras. Tak ada jawaban. Padahal kata Mama, Mas Gagah ada di kamarnya. Kulihat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah. Tulisan berbahasa Arab gundul. Tak bisa kubaca. Tetapi aku bisa membaca artinya: Jangan masuk sebelum memberi salam! 

"Assalaamu’alaikum!"seruku. 

Pintu kamar terbuka dan kulihat senyum lembut Mas Gagah. 

"Wa alaikummussalaam warohmatullahi wabarokatuh. Ada apa Gita? Kok teriak-teriak seperti itu?" tanyanya. 

"Matiin kasetnya!"kataku sewot. 

"Lho memangnya kenapa?" 

"Gita kesel bin sebel dengerin kasetnya Mas Gagah! Memangnya kita orang Arab…, masangnya kok lagu-lagu Arab gitu!" aku cemberut. 

"Ini Nasyid. Bukan sekedar nyanyian Arab tapi dzikir, Gita!" 

"Bodo!" 

"Lho, kamar ini kan daerah kekuasaannya Mas. Boleh Mas melakukan hal-hal yang Mas sukai dan Mas anggap baik di kamar sendiri," kata Mas Gagah sabar. "Kemarin waktu Mas pasang di ruang tamu, Gita ngambek.., Mama bingung. Jadinya ya dipasang di kamar." 

"Tapi kuping Gita terganggu Mas! Lagi asyik dengerin kaset Air Supply yang baru…,eh tiba-tiba terdengar suara aneh dari kamar Mas!" 

"Mas kan pasang kasetnya pelan-pelan…" 

"Pokoknya kedengaran!" 

"Ya, wis. Kalau begitu Mas ganti aja dengan nasyid yang bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Bagus lho!" 

"Ndak, pokoknya Gita nggak mau denger!" Aku ngeloyor pergi sambil membanting pintu kamar Mas Gagah. 

Berdasarkan kutipan di atas jelaslah bahwa tema yang diangkat oleh pengarang dalam cerpen ini menyangkut permasalahan social antara adik dak kakak, yaitu perubahan sikap mas gagah kepada gita yang mwmbuat gita penasaan dan heran, walaupun gita sworang yang tomboy, lama kelamaan dia juga berubah menjadi wanita yang manis setelah ia mendengar perkataan dari mas gagah nya
Tokoh (Gita) yaitu seorang gadis yang tomboy yang berubah menjadi wanita yang manis setelah mendengar nasehat dari mas gagah nya
Tokoh mas gagah yang dulu nya gaul dan akhir nya berubah setelah membaca buku-buku tentang islam dan di dalam cerpen ini pengarang juga memberi tahu pembaca bahwa agama islam adalah agama yang indah.